Laman

Cari disini

Rabu, 22 Februari 2012

MENUMBUHKAN PERCAYA DIRI ANAK


MENUMBUHKAN PERCAYA DIRI ANAK
oleh : Redaksi [ 2009-01-31 00:14:51 ]
Rasa percaya diri merupakan pelindung bagi seorang anak, dalam menghadapi berbagai tantangan dihadapannya kelak. Anak-anak yang merasa bahagia akan keadaan dirinya, akan mudah saat menghadapi konflik dan tahan terhadap hal-hal negatif.

Seorang anak yang percaya dirinya cukup tinggi, akan menikmati kehidupannya, ia akan lebih bersikap realistis, positif dalam memandang suatu masalah dan umumnya optimis dalam menghadapinya.

Sebaliknya seorang anak yang kurang puas dengan kondisinya, akan merasa cemas dan frustasi menghadapi tantangan ke depan. Anak-anak yang berpikir buruk tentang dirinya pun, akan mengalami kesulitan menemukan cara untuk menghadapi masalah.

Karena itu, sebagai orangtua Anda berkewajiban untuk membuat kehidupan si kecil selalu bahagia, sehingga ia memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan optimis dalam menatap masa depannya.

Rasa percaya diri juga dibangun lewat pola asuh, saat memasuki usia balita, mulailah memberikan kebebasan pada si kecil untuk melakukan sesuatu secara sendiri. Sehingga ia pun secara tak langsung akan mulai menghargai diri sendiri berkat kemampuannya tersebut.

Misalnya saat ia mulai makan sendiri, pada awalnya mungkin akan berantakan. Bila kita membiarkannya terus mencoba, meski harus gagal berkali-kali, ketika akhirnya ia mampu melakukannya dengan baik, konsep dirinya akan terbentuk bahwa ia pun mampu melakukan sesuatu dengan baik.

Dalam berinteraksi dengan orang lain, rasa percaya diri memegang peranan penting. Di sini keterlibatan orangtua diperlukan, untuk menolong si kecil membangun interaksi yang baik dengan orang lain. Semakin pandai ia membaur di suatu lingkungan, semakin tinggi rasa percaya dirinya.

Seorang anak yang merasa tidak dicintai, akan berkembang menjadi seseorang yang kurang menghargai dirinya. Begitu pun anak yang dicintai tapi merasa merasa ragu dengan dirinya sendiri, pada akhirnya akan kurang mampu menghargai diri dan rasa percaya dirinya pun rendah.

Sangat wajar bila seorang anak memiliki rasa percaya diri yang masih fluktuatif, dan terus belajar melalui pengalamannya. Lingkungan juga akan membentuk persepsi baru tentang dirinya, sehingga ada baiknya orangtua terus mencermati perkembangan rasa percaya diri buah hatinya.

Berikut ciri-ciri seorang anak yang memiliki rasa percaya diri rendah:

1. Cenderung enggan melalukan sesuatu yang baru.
2. Sering menilai buruk dirinya sendiri, dengan mengatakan "Saya memang bodoh, saya memang buruk" atau "Enggak ada gunanya saya belajar ini" dan "tidak ada yang memperhatikan aku".
3. Mudah menyerah, menunggu orang lain yang melakukan dan takut bersaing dengan teman sebayanya.
4. Menunjukkan toleransi yang rendah dan mudah frustasi.
5. Tidak kuat menghadapi kritikan dan mudah kecewa dengan keadaan dirinya.
6. Cenderung menarik diri dan bersikap pesimis.

Tanda-tanda anak yang percaya dirinya tinggi:

1. Mampu menghargai dirinya sendiri, dengan selalu bergembira saat bersama teman-temannya.
2. Merasa nyaman dan bersemangat dalam kegiatan berkelompok, maupun kegiatan sendiri.
3. Senang menghadapi tantangan dan mampu mencari solusinya.
4. Mampu bersuara lantang, tanpa bermaksud sombong maupun melecehkan orang lain.
5. Lebih suka mengatakan 'saya tidak tahu cara mengerjakannya' daripada 'saya memang bodoh, tak bisa melakukannya'.
6. Mampu menerima apa adanya, sesuai dengan kelebihan dan kelemahan diri tapi tetap memandangnya dengan optimis.

Untuk meningkatkan percaya diri si kecil, apa yang dapat Anda lakukan?

- Perhatikan ucapan Anda
Anak-anak sangat sensitif dengan ucapan orangtuanya, terus menghargai usaha si kecil untuk mencapai sukses. Bila ia mengalami kegagalan, hibur lah dengan mengatakan 'lain kali kalau kamu berusaha lebih keras lagi, pasti berhasil' atau 'meski tidak berhasil, tapi Mama bangga dengan usaha kamu'. Hiburlah ia dengan menghargai usahanya, tanpa memberi harapan yang terlalu jauh.

- Jadilah model yang positif
Orangtua adalah cermin anak, sehingga bila Anda pesimis dan tidak yakin dengan kemampuan diri, maka si kecil pun akan melakukan hal yang sama. Karena itu tingkatkan terus percaya diri Anda, agar bisa menjadi contoh bagi si kecil.

- Kenali dan pahami buah hati Anda
Bantulah si kecil untuk membentuk rasa percaya diri yang lebih akurat dan realistis, sehingga ia memiliki konsep diri yang lebih sehat. Sebab bila dibiarkan, persepsi diri yang tak akurat akan membekas hingga ia beranjak dewasa.

Misalnya saat si kecil mendapatkan nilai jelek di pelajaran matematika dan mengatakan, 'aku tidak bisa matematika, aku bodoh'. Maka masalahnya bukan hanya ia tak bisa, tapi juga kepercayaan dirinya yang rendah sehingga selalu gagal.

Bantulah dengan memberinya dukungan, seperti 'Kamu murid yang baik dan sudah melakukan hal yang tepat, kalau memang kamu butuh bantuan kita bisa melakukannya bersama-sama. Sehingga kamu bisa mengerjakan tugas lainnya'.

- Bersikaplah spontan dan mesra
Suntikan rasa cinta pada si kecil sehingga ia mampu membangun citra dirinya secara positif, jangan ragu pula memberinya pelukan. Katakan bahwa Anda bangga dengan usaha yang ia lakukan, katakanlah dengan tulus karena ia tahu mana perkataan Anda yang jujur dan mana yang tidak.

- Beri sambutan yang positif dan tepat
Hindari menggunakan kata-kata negatif yang membuat si kecil mempercayainya, akan lebih baik bila Anda mengatakan yang jauh lebih baik. Misalnya, 'Kamu boleh membantu, tapi hati-hati dan lakukan yang kamu mampu'. Pernyataan ini untuk mengakui perasaan si kecil dan menghargai pilihan yang dilakukannya, sehingga lain kalli ia dapat belajar mengungkapkan perasaannya.

- Ciptakan lingkungan pengasuhan yang nyaman di rumah
Seorang anak yang merasa tidak aman atau mengalami kekerasan dalam rumah, akan menderita dan membuatnya tidak menghargai diri sendiri. Anak yang sering melihat orangtuanya bertengkar akan mengalami depresi dan menarik diri.

- Pastikan si kecil mendapatkan lingkungan yang nyaman
Perhatikanlah apakah ada tanda-tanda kekerasan yang dialami si kecil dari orang lain, atau masalah di sekolahnya. Apakah berkelahi dengan teman sebaya dan faktor potensial lain yang mengganggu rasa percaya dirinya. Anda harus sensitif dengan tanda-tanda seperti ini.

- Berikan kegiatan yang membangun rasa percaya diri
Ikutsertakan si kecil ke berbagai kegiatan yang membangun kebersamaan, dibanding kompetisi. Ini akan membantunya membangun rasa percaya diri dan menghargai dirinya. Ikut sertakan kegiatan di mana anak yang lebih besar membantu yang lebih kecil, misalnya membaca buku, menalikan sepatu, memasang kancing dan lain-lain.
(Sumber: artikel Psikologi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar